Kamis, 21 April 2016

Tapal Batas Dalam Ekonomi Kreatif

Pola ekonomi dalam kerangka kekinian yang kreatif sudah selayaknya untuk segera digalakkan. Hal tersebut merupakan bentuk usaha yang dilakukan untuk mendobrak mekanisme pasar yang telah diatur oleh regulasi. Perilaku para warga yang lebih mengedepankan berbagai kemudahan akan selalu diburu oleh inovasi yang bermula dari pada sebua ide yang tumbuh dari kebiasaan. Berkembangnya teknologi yang terus maju ke depan juga selalu mengalami dinamika benturan dengan aturan yang ada. Maka, pertanyaan yang selanjutnya muncul tentang basis kesejahteraan bangsa melalui ekonomi ini, apakah bangsa ini mampu untuk menyelaraskan perubahan ekonomi melalui kemajuan dan invoasi yang ada?
Iklim ekonomi yang terus ditumbuhkan haruslah ditumbuhkan secara apik dan elegan. Para pelaku ekonomi yang ada hendaknya tak terjebak pada aturan pasar yang terus membuat   perjalanan pasar ekonomi menurun. Semisalkan saja pada hal hal yang berkaitan dengan proses perizinan, pajak, badan hukum dan lain sebagainya. Semua itu tentu harus dibangun melalui cara yang sistemik dan kekinian. Semua tahap regulasi haruslah yang memiliki sifat multifiungsi terhadap tumbuh kembangnya sebuah inovasi baru. Sehingga tak aka nada lagi istilah kriminal pada para pelaku pasar yang terus menerus mengalami perubahan karena menabur sebuah aturan yang tertentu.

Kita memerlukan untuk tumbuh dalam kondisi dimana bangsa ini untuk mampu berdikari di dalam konsep ekonomi, sehingga nantinya tidak dapat dipisahkan dari peran masyarakat untuk mandiri dan berkembang. Keberadaan dari kelompok kelompok kreatif dan professional ini haruslahterus menerus didorong sebagai bagian daripada upaya perbaikan. Serapan ekonomi warga dengan bebrapa aplikasi angkutan on-line tak dapat lagi di hiraukan keberadaannya.
Kita bisa melihat  pertumbuhan ojek online, taksi online yang terus menerus mengeluarkan inovasinya. Namun di sisi lain perkembangan teknologi tersebut tidak dibarengi dengan sosialisasi yang menyeluruh. Akibatnya terjadi singgungan sosial diantara masyarakat yang memanfaatkan teknologi dengan para kaum yang menolak implementasi dari teknologi. Bebrapa waktu yang lalu kita masih ingat ketika taksi bluebird melakukan aksi mogok masal untuk menolak keberadaan taksi online. Bahkan di beberapa titik terjadi tindak anarkisme terhadap sesama super taks blue bird.

Selain sosialisasi peran dari pemerintah pun dibutuhkan. Peran untuk selalu melindungi para pelaku ekonomi kreatif harus selalu digalakan. Jangan sampai para pelaku ekonomi kreatif tak berani untuk mengembangkan usaha kreatifnya. Karena melalui poros ekonomi kreatiflah bangsa ini mampu menghadapi era persangan bebas yang telah  Nampak di depan mata kita.
Selalu memberkan penghargaan bukan memberikan hukuman adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap kreatifitas anak dalam negeri. Karena segala hal tentang kreatifitas tak akan nampak hasilnya jika hanya menjadi prototype tanpa di aplkasikan dan dikembangkan. Dan melalui dukunganlah kreativitas untuk mengembangkan perekonomian bangsa Indonesia ini dapat terlaksana dan tercipta.

Sponsor Artikel "jasa email blast"

0 komentar:

Posting Komentar