Dahulu ATM untuk yang pertama kalinya ditemukan, banyak orang yang mengatakan bahwa akan jarang ataupun tak menggunakan ATM. Nyatanya sekarang semua orang memilih untuk pergi ke ATM daripada pergi ke bank secara langsung. Kini sosial media facebook telah memiliki sejumlah member lebih dari pada 1 milliar orang, tentu akan sulit menemukan orang yang tak memiliki akun facebook. Di zaman saat ini pun dapat terjadi. Tak ada yang mengetahui secara pasti yang akan terjadi di masa yang akan datang. Mungkin saja segala aktivitas di perbankan dapat di lakukan hanya lewat sosial media, ataupun dapat pula sosial media sekelas facebook harus rela gulung tikar sekali lagi, tidak ada yang mengetahui secara pasti.
Akan tetapi, hal yang demikian, bank pun harus selalu berlomba-lomba untuk mencari bagaimana cara dalam mengadopsi dan juga mengintergrasikan di segala perkembangan teknologi yang di perlukan, ke dalam sebuah strategi channel mereka di dalam aktivitas, untuk menghubungi ataupun terhububung dengan para konsumennya. Bank pun harus selalu mampu untuk mengimbangi kebiasaan ataupun gaya hidup para konsumennya dalam bertransaksi, ataupun belanja.
Jadi, tak masuk akal apabila bank masih saja menunda untuk melakukan investasi keperluan dalam mengadopsi teknologi yang pada nantinya dapat menjadi salah satu fondasi kuatu dalam perusahaannya. Plus sangat penting untuk melakukan keperluan dalam menjaga engagement dan juga revenue di masa yang akan datang.
Banyak pihak yang masih saja berargumentasi, bahwasanya investasi di beberapa bidang digital masih belum memiliki dampak yang signifikan. Mereka dapat saja salah besar, hal tersebut padahal telah banyak terbukti salah, dan dapat pula menjadi sangat terlambat dalam memperbaikinya. Sudah jelaslah bahwa konsumen saat ini mengharapkan bank dapat menyediakan akses via teknologi, sama dengan dulu bank yang menyediakan mesin mesin ATM dan juga kantor cabang.
Sponsor artikel "jasa pembuatan website"
0 komentar:
Posting Komentar