Selasa, 08 Maret 2016

BINGKAI KEMATIAN

Salah satu moment tersulit dalam hidup kita adalah ketika kita melepas seseorang yang begitu kita cintai menuju kematian. Kisah berikut ini akan membantu anda untuk memaknainya.

Di masa sebelum adanya pesawat terbang yang handal, kebanyakan orang berpergian dengan menggunakan kapal penumpang untuk melintasi luasnya samudra. Di saat kapal hendak berlayar, mereka para penumpang berbaris dengan rapi di dek kapal, di sisi dermaga yang mana di lokasi tersebut lokasi yang dapat melihat keluarga mereka melepas kepergiannya.
Tatakala suara sireine uap berbunyi yang juga menandakan keberangkatan, mereka yang berada di atas kapal melambaikan tangan ke arah deramaga, memberikan isyarat perpisahan kepada sanak keluarga ataupun kekasih yang mereka cintai. Tak lama setelah menjauhnya kapal mereka yang menunggu di dermaga tak tau lagi membedakan manalagi siapa-siapa jajaran yang menjadi sanak keluarga mereka.

Beberapa menit kemudian, kapal itu bahkan terlalu jauh agar bisa melihat kerumunan dari penumpangnya, namun masih ada saja orang-orang yang mengasihi dan menatap dermaga untuk menatap kapal yang kian lenyap, dimana orang yang mereka kasihi berada.

Sejurus kemudian kapal mencapai pada satu garis cakrawala, lalu lenyap tak terlihat sama sekali. Namun, walupun anggota keluarga dan juga kawan di daratan tak dapat melihat orang yang mereka cintai lagi, apalagi bicara serta menyentuh mereka, mereka mengetahui bahwa orang yang mereka cintai tak lenyap seutuhnya. Yang pergi melintasi garis cakrawala hingga memisahkan kita dari yang jauh di sana. Mereka mengetahui bahwa mereka akan jumpa lagi.

Kehidupan pun diibaratkan dengan sebuah kapal dan sanak keluarga yang berada di ndermaga tersebut. Akan ada saat dimana kita melepas keluarga kita untuk selamanya laksana melepas kepergian sanak keluarga menggunakan kapal. Dia tak akan terlihat namun tetap akan di rasakan kehadirannya. Dia tak begitu saja lenyap ditelan dunia, namun masih ada kenangan yang menghujam di sanubari sanak keluarga. Kenangan akan rasa cinta, kasih sayang, dan pengharapan yang kuat tersimpan di dalam dada.

Perjalanan yang di lalui sanak keluarga di atas kapal, merupakan simbol di dalam kehidupan umat manusia. Perjalanan yang akan di tempuh oleh setiap insan yang bernyawa. Hingga pada akhirnya, mereka mencapai pada cakrawala, garis pembatas pemisah kehidupan ini dengan yang berada di luar sana. Setelah mereka melewati line itu, kita tidak akan mampu melihat mereka lagi, apalagi hanya untuk sekedar berbicara dan menyentuh mereka. Namun begitu kita tau bahwasanya mereka belumlah lenyap sama sekali.

Hay sobat, merelakan adalah sebuah inisiatif kebaikan yang dapat kita lakukan. Karena perjalanan yang dilalui oleh sanak keluarga akan kita lalui menuju tempat yang sama, yaitu keabadian. Ikhlas adalah salah satu jalan terbaik menuju kebahagiaan, karena ikhlas sulit di lakukan dan sesuatu yang sulit di lakukan membuahkan hasil yang maksimal.

Sponsor Artikel

Jasa Maintenance website

0 komentar:

Posting Komentar